Masih teringat saya dulu ketika masih kecil, setiap kali menyebut kota Bantul pasti identik dengan kota "Ndeso" (baca:kampungan), identik dengan keterbelakangan, identik dengan kemiskinan, namun sekarang, berkat kerja keras warga bantul yang pantang menyerah, bak mukjizat, Bantul kini menjadi sangat istimewa dan berkelas.

Bantul sekarang, adalah Kota dengan Tenaga pengajar setingkat SMU dengan pendidikan S2 terbanyak se Indonesia, sumber daya manusianya kini sudah tidak "ndeso" lagi, perekonomiannya kian melejit dan terus maju menjadi kota madani yang subur nan elok, ini terbukti dengan kian maraknya investor melirik kota ini untuk menanamkan modalnya.

Bantul juga memiliki Energi Listrik Hibrid Terbesar di Indonesia

Pembangunan yang dilakukan di kawasan Pantai Pandansimo Baru, Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Energi listrik hibrid ini terbesar di Indonesia. Proyek ini adalah percontohan dan nantinya bisa dikembangkan ke daerah lain," kata Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Suharna Surapranata, Minggu (27/6), saat peletakan batu pertama percontohan pengembangan energi
listrik hibrid tersebut.

Energi listrik hibrid itu menggunakan sistem konversi energi angin dan sistem energi matahari. Pembangkit ini terdiri dari 40 kincir angin. Satu kincir angin mampu menghasilkan listrik 1 kilowatt. Selain itu, untuk energi mataharinya memakai panel surya dengan kapasitas produksi energi
listriknya sampai 15.000 watt.

Pembangunan energi listrik hibrid tersebut memakan dana Rp3 miliar dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Ada juga dukungan dana oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Pemerintah Kabupaten Bantul, UGM Yogyakarta, Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia. Total dana yang dikucurkan mencapai Rp5 miliar.

Energi listrik hibrid yang dibangun di kampung nelayan Pantai Pandansimo itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat setempat. Yaitu, untuk memproduksi 1.000 kilogram es balok per hari serta untuk memompa air sumur renteng untuk kebutuhan petani di pesisir pantai, terutama pada musim kemarau. Selain itu, energi listrik yang dihasilkan juga bisa untuk penerangan jalan umum.

Bupati Bantul Idham Samawi mengungkapkan, dengan pembangunan energi listrik hibrid tersebut maka akan bisa mendukung program Pemkab Bantul yang ingin mengembangkan perkebunan dan pertanian di kawasan pesisir. Seperti diketahui, di pesisir pantai selatan Yogyakarta itu sedang dikembangkan untuk pertanian seperti buah melon, buah naga, tomat, bawang merah, bawang putih, dan cabai.

"Dengan sistem energi listrik hibrid itu maka kawasan kampung nelayan Pantai Pandansimo Baru ini juga akan dikembangkan sebagai kawasan wisata Agro Fisheries Technopark," jelasnya.

Bantul Tempat Strategis Peluncuran Roket

Puluhan roket diluncurkan dari pantai Pandansimo, Bantul, Yogyakarta. Kegiatan tersebut diadakan dalam rangka Kompetisi Roket Indonesia (Korindo) 2010 dimana sebanyak 31 tim dari berbagai universitas di Indonesia ikut ambil bagian.

Korindo merupakan ajang kompetisi di bidang rancang bangun muatan roket bagi mahasiswa Tanah Air. Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan bibit unggul yang berminat menggeluti teknologi dirgantara, khususnya peroketan.

"Untuk pertama kalinya, kompetisi ini disaksikan oleh pengamat Asia-Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) yang berasal dari Jepang dan Malaysia," tukas Dra. Elly Kuntjahyowati, MM selaku kepala bagian Hubungan Masyarakat Korindo 2010.

Ada 40 tim yang berhasil lolos dan berhak unjuk gigi dalam Korindo 2010 yang berlangsung 26-28 Juni ini. Namun hanya 31 tim yang mengambil komponen lomba sehingga dinyatakan berhak ikut lomba.

"Sebanyak tujuh tim gagal dan dua tim lainnya mengundurkan diri," ujar Rika Andiarti, Kepala Pusat Teknologi Dirgantara Terapan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Kompetisi kali ini bertema Homing Meteo Payload, yakni kompetisi untuk menghasilkan rancang bangun payload (muatan roket). Payload harus mampu kembali atau menuju sasaran yang telah ditentukan setelah terpisah dari roket peluncur.

Korindo 2010 di pantai Pandansimo terlaksana atas kerja sama Kementerian Pendidikan Nasional, LAPAN, Universitas Gadjah Mada, Pemerintah Kabupaten Bantul dan Angkatan Udara.[detik][mediaindonesia]
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

8 Responses to this post

  1. Winny Widyawati on June 28, 2010 at 5:08 PM

    Semoga kemajuan ini diikuti juga dengan kesejahteraan dan kebijakan akal budi masyarakatnya ya...:)

  2. warcoff on June 28, 2010 at 6:04 PM

    hebat euy Bantul, tq infona ye :)

  3. /r/ on June 28, 2010 at 10:51 PM

    wah baru tau aku da di bantul, nice inpo

  4. ketawa, lucu, ngakak on June 29, 2010 at 2:11 AM

    setuju dengan mbak winny :)

    kalo ke jogja mampir ah XD

    di bantul makanna yg enak napa yah mas??

  5. Sudinotakim on June 29, 2010 at 7:20 AM

    Mantap mas..sukses selalu untuk kota Bantul..

  6. mixedfresh on July 24, 2010 at 9:10 AM

    Kalau hal ini bisa dikembangkan di daerah lain tentu saja bisa membuat Indonesia tidak lagi mengalami krisis listrik....

  7. zainullah on August 18, 2015 at 1:28 PM

    Assalamualaikum
    Kami dari Kota Probolinggo ingin berkunjung ke kampung energi untuk melakukan studi banding.
    Bagaimana prosedur yang harus kami lakukan melalui dinas terkait?
    Terimakasih

  8. zainullah on August 18, 2015 at 1:30 PM

    Energi_Mineral@yahoo.co.id

Leave a comment

Komentarmu=Jati Dirimu