“Banyak pasien saya yang merupakan penyuka permen karet, memiliki pola-pola kerutan di sekitar mulut mereka,” ucap Dr Joel Schlessinger, ahli dermatologi dan bedah plastik dari Omaha, Nebraska. “Itu mengapa saya mulai berpikir, permen karet menimbulkan kerutan di wajah.”
Meskipun sampai saat ini belum ada penelitian yang memberikan keterkaitan antara permen karet dengan kerutan-kerutan di wajah, namun isu ini sudah merebak di dunia maya seperti blog-blog kecantikan.
Tetapi bagi beberapa ahli bedah plastik, mengunyah permen karet bisa merusak jaringan otot di sekitar mulut. Salah satu yang mengamini hal ini adalah Dr Hema Sundaram, ahli bedah plastik dari Washington, DC. Hema menjelaskan saat kita mengunyah permen karet ada gerakan yang kita lakukan berulang-ulang. Gerakan inilah yang kemudian membuat garis yang kemudian membekas di sekitar mulut kita.
“Sebab otot diminta untuk melakukan satu gerakan secara berulang-ulang sehingga membentuk satu kontruksi guratan,” katanya.
Konstruksi guratan yang muncul karena gerakan otot yang berulang-ulang menurut Sundaram akan merusak beberapa jaringan kulit yang kemudian berkontribusi pada menurunnya elastisitas kulit.
Tetapi sebaiknya kita jangan langsung membuang permen karet, sebab penelitian di Jerman yang dilakukan Oktober 2009 lalu, justru menyimpulkan bahwa mengunyah permen karet membuat kita berkonsentrasi lebih baik. Bahkan beberapa penelitian lain menyebutkan, mengunyah permen karet bisa mengurangi stres.
Sama seperti ilmu menikmati makanan, kita harus menikmati permen karet dalam batas wajar. Sehingga kemungkinan otot-otot sekitar mulut untuk kendur bisa diminimalisasi dengan mengunyah permen karet ketika sedang stres atau ingin membuat nafas kembali segar.(Siagian Priska/Prevention Indonesia)
takut juga nih kalo bisa membuat kerutan di wajah..
untung ga suka ngunyah permen karet..